Disiplin itu memang awalnya tidak enak. Tapi, Tidak enaknya disiplin akan menyelamatkan kita dari penyesalan karena kesalahan dan kegagalan yang selalu disebabkan oleh ketidak teraturan. Memang disiplin tidak menjamin sukses, Tapi tidak ada sukses tanpa disiplin.
Saya harap ketika membaca artikel ini, anda tidak memiliki pernyataan seperti ini di dalam hati Anda. Karena tahukah anda kalau kata “tapi” selalu menetralisir kata sebelumnya.
Yang mana di kasus ini, dia akan menghambat langkah anda untuk mencapai sukses itu sendiri. Apalagi jika setelah kata “tapi” tersebut selalu dilanjutkan dengan berbagai pandangan dan mitos – mitos yang salah. Seperti:
1. Keturunan.
“Saya berasal dari keluarga biasa – biasa saja. Saya orang miskin, mana
mungkin saya bisa sukses?” Mungkin pernyataan tersebut sering kita
dengar. Apakah sukses itu hanya ditentukan dari keturunan saja?
Jawabannya tidak. Untuk membuktikannya, perhatikan sekitar anda. Banyak
sekali orang yang berasal dari keluarga miskin yang akhirnya menjadi
sukses. Satu contoh yang membuktikan bahwa mitos keturunan ini salah
adalah Soichiro Honda, mantan “kacung” yang bertugas menimang bayi yang
akhirnya menjadi bos pendiri HONDA.
2. Pendidikan.
“Saya hanya lulusan SMA, saya pasti kalah dengan sarjana”. Mitos ini
juga tidak benar. Ini hanya alasan yang sengaja dibuat untuk menutupi
kenyataan bahwa orang tersebut tidak atau belum berhasil karena malas
atau tidak tahu cara untuk berhasil. Hasil penelitian Thomas J. Stanley,
Ph.D. dalam bukunya yang berjudul the Millionaire Mind mengatakan
bahwa pendidikan formal bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan
keberhasilan hidup seseorang. Dari penelitiannya ditemukan 100 faktor
yang berpengaruh terhadap keberhasilan hidup seseorang.
Sepuluh faktor yang pertama adalah jujur, disiplin yang baik, pintar
bergaul, punya pasangan hidup yang mendukung, bekerja lebih keras
dibanding orang lain, mencintai pekerjaannya, punya kualitas
kepemimpinan yang baik dan kuat, punya semangat yang sangat kompetitif,
mengatur hidup dengan baik, dan kemampuan untuk menjual ide atau produk.
Sementara itu IQ menduduki urutan ke-21, sekolah bagus ke-23, dan lulus
dengan nilai terbaik berada pada peringkat 30.
3. Hoki/keberuntungan.
Mitos ini adalah mitos favorit. Bila ada orang yang sukses, maka selalu
diikuti dengan komentar “Wah beruntung sekali orang itu”. Atau “Tidak
heran dia sukses, hidupnya memang full hoki”. Sukses bukanlah sesuatu
instan yang dihasilkan oleh hoki. Sukses hanya akan tercipta apabila
kita secara sadar menyediakan faktor- faktor yang menjadi syarat untuk
melahirkan kondisi untuk sukses. Harus ada suatu sebab untuk dapat
memunculkan suatu akibat. Sekedar intermesso, LUCK (keberuntungan adalah
singkatan dari Labor Under Correct Knowledge (Bekerja keras dengan pengetahuan yang benar).
4. Nasib/takdir.
Ini juga mitos yang paling digemari. Kita sering mendengar pernyataan
seperti ini “Ya sudahlah, memang sudah nasibnya, kita mau apa lagi”.
Mereka adalah orang- orang yang tidak mau bertanggung jawab atas
kehidupan mereka. Mereka secara halus menyalahkan Tuhan atas apa yang
terjadi dalam kehidupannya. Jika mereka tidak berhasil, maka ini
dibilangnya sudah suratan Tuhan. Padahal dalam Al Quran (bagi muslim)
sudah dijelaskan bahwa tanpa ada upaya dari kita untuk berjuang
meningkatkan diri, maka nasib kita akan selalu sama mulai saat ini
sampai kontrak kita di dunia berakhir.
5. Shio/zodiak.
Shio atau zodiak juga sering digunakan sebagai alasan. Coba survei kecil
– kecilan deh. Siapa dari anda pembaca yang tidak tahu Apa zodiak /
shio anda? Namanya juga pengetahuan umum, boleh kok sekedar tahu. Namun
sukses bukan monopoli shio atau zodiak tertentu ya.
6. Hari lahir/jam lahir.
Anda harus percaya bahwa semua hari adalah hari baik. Nama Senin,
Selasa, Rabu, dan seterusnya hanyalah sebuah hasil kesepakatan di antara
manusia untuk memudahkan perhitungan waktu. Maka anda tidak boleh
percaya bahwa hari lahir anda kurang baik, atau jam lahir juga kurang
baik. Bahkan sampai di titik di mana anda sibuk mencari orang pintar
atau suhu untuk melakukan cisuak atauruwatan yang
biasanya menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Waktu dan biaya yang
anda keluarkan bisa digunakan untuk membuka kesempatan lainnya.
7. Jenis kelamin.
Mitos ini merendahkan kemampuan wanita. Sayangnya seringkali datangnya
dari wanita itu sendiri. “Saya kan cewek, mana mungkin bisa sukses. Pria
lebih punya kesempatan untuk sukses. Sudah kodrat seorang pria untuk
lebih unggul daripada wanita”. No. Pandangan seperti ini adalah
pandangan yang sangat merugikan wanita. Apabila tidak diberantas, mitos
seperti ini akan sangat menghambat kemajuan wanita.
8. Usia.
Alasan yang satu ini biasanya hanya dipakai untuk menutupi
ketidakmampuan, kebodohan, rasa malas, tidak berani mencoba, konsep diri
yang jelek, harga diri dan rasa percaya diri yang rendah. Banyak yang
memberi alasan bahwa mereka terlalu tua untuk berbuat sesuatu, tapi juga
tidak sedikit anak muda yang mengatakan bahwa mereka terlalu muda untuk
membuat perubahan yang positif. Lihat colonel Harland Sanders. Beliau
membuka usaha KFC di usia 65 tahun. Dan terbukti usahanya itu berkembang
pesat hingga saat ini gerai KFC bisa ditemukan di kota anda.
9. Tidak punya modal.
Mitos ini juga banyak meracuni pikiran masyarakat. Orang sering kali
tidak berani untuk melangkah karena merasa tidak punya modal untuk
memulai usaha. Ketahuilah bahwa modal utama untuk berhasil bukanlah
uang, tapi diri kita sendiri. Lebih tepatnya kemampuan dan kemauan untuk
berpikir. Dan lebih tepatnya lagi adalah konsep diri, nilai hidup, dan
kepercayaan kita.
10. Kesehatan / fisik yang tidak menunjang.
Cobalah melihat sekitar Anda. Banyak contoh orang – orang yang berhasil
meskipun terbatas oleh fisik yang kurang sempurna. Salah satunya
Patricia Saerang. Patricia adalah pelukis andal asal Manado yang melukis
dengan kaki kirinya. Ia adalah anggota MFPA (mouth and foot painting artists). Hasil lukisannya yang indah banyak yang telah dijadikan kartu pos dan dijual di masyarakat.
Jadi, apa lagi alasan anda? Sudah saatnya kita berubah dan hidup sesuai
impian kita. Jika anda tidak memiliki kunci untuk membuka pintu penjara
mental anda, gunakan segala daya upaya untuk menghancurkan dinding
penjara mental itu. Katakan “Saya ingin sukses. Saya akan sukses.”
Sumber
Sumber
0 Response to "Penghambat kesuksesan"
Posting Komentar